Tentang Kami

Memberikan informasi dan pengetahuan untuk pengunjung BLOG

Thursday, August 11, 2016

PENGANTAR ILMU SEJARAH

(chapter 1)
ASAL KATA SEJARAH

Jauh sebelum pengertian sejarah sebagai suatu disiplin ilmu berkembang di Indonesia, sesungguhnya kata sejarah sebagai suatu konsep sudah dikenal oleh banyak orang di Nusantara Indonesia. Hanya saja, pemahaman masyarakat Nusantara terhadap pengertian sejarah dimasa lalu lebih dibumbui dengan gambaran yang "religio magis", atau irasional yang tekanan penulisannya pada asal usul yang diwarnai oleh unsur magis religius. Maka dari itu, sifat keilmuan dari sejarah di Indonesia pada awalnya sering terdesak oleh sifat mitis/magis tersebut. Berbeda dengan di Barat yang sejak kelahirannya sejarah itu sudah menunjukkan sifat keilmuan. Untuk lebih jelasnya akan dibahas dibagian selanjutnya.

Secara historis, kata sejarah yang sekarang ini dikenal orang di Indonesia, ternyata asal usulnya berasal dari bahasa Arab yaitu "syajaratun" yang  artinya "pohon" bisa juga "asal usul", dan bisa juga " keturunan". Dan kemudian, lambat tapi pasti, kata syajaratun ini berkembang dalam bahasa Melayu menjadi kata "syajarah" dan akhirnya menjadi kata "sejarah" dalam bahasa Indonesia. Jadi kronologinya begini, kata  syajaratun (bhs Arab), luluh ke dalam pengucapan bahasa Melayu menjadi syajarah, dan kemudian luluh ke dalam pengucapan bahasa Indonesia menjadi sejarah.

Ada  pendapat yang menyatakan, bahwa orang Arab non-muslim  jauh sebelum Islam lahir sudah ada yang melakukan aktivitas perdagangan di wilayah perairan Nusantara. Jadi, tidak tertutup kemungkinan, kalau kata syajaratun sejak saat tersebut sudah masuk dibawa oleh para pedagang Arab non-muslim ke Nusantara. Kemungkinan kedua, kata syajaratun semakin sering diucapkan terutama sejak awal masuknya Islam di Nusantara abad ke-7 Masehi atau abad ke-13 Masehi. Bagaimanapun, para sejarawan sampai saat ini belum punya kepastian mengenai sejak kapan kata syajaratun mula pertama masuk di Nusantara Indonesia. Yang jelas, kata syajaratun masuk ke Nusantara sangat dimungkinkan dibawa dan disebarkan oleh para pedagang yang terkonsentrasi di daerah pesisir pantai.

Kembali kepembahasan mengenai kata syajaratun yang artinya pohon. Kata pohon di sini bukan dalam arti pengertian pohon yang sebenarnya. Tapi di sini lebih merujuk kepada  pengertian pohon yang posturnya menyerupai "silsilah" dari suatu keturunan. Perhatikan secara teliti, kalau postur pohon itu ada kemiripan dengan bagan silsilah suatu keluarga. Dibagian atas, pohon dipenuhi dengan dahan dan ranting, sedangkan bagian bawah dilengkapi dengan serba akar, sehingga secara keseluruhan menyerupai suatu bagan silsilah suatu keturunan.

Di Barat atau di Eropa, kata yang paling umum untuk sejarah  seperti dalam bahasa Inggris adalah history. Kata histori berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu istoria, yang artinya adalah belajar dengan cara bertanya-tanya. Kalau pengertian tersebut diperluas lagi,  pengertian tersebut hakekatnya sudah mengacu pada pengertian ilmu, karena di dalam pengertian tersebut sudah ada usaha untuk menjawab teka-teki alam. Dalam kaitan dengan pengertian istoria tersebut, Aristoteles menekankan pada pertelaan sistematis mengenai seperangkat gejala alam.

Sedangkan Gottschalk menjelaskan, bahwa pada pengertian istoria pada awalnya  belum kelihatan adanya usaha membatasi pengertian itu pada gejala yang menyangkut kehidupan manusia saja, tapi menyangkut gejala alam secara keseluruhan.

Dalam perkembangan kemudianlah, baru kelihatan munculnya (di Barat) dua istilah yaitu, (1) "scientia" yang lebih mengkhusus pada pertelaan sistematis yang sifatnya non-kronologis atas gejala alam. (2) "istoria" yang lebih dikhususkan bagi pertelaan kronologis atas gejala-gejala yang menyangkut peristiwa kehidupan.

Berdasar kepada uraian di atas sangat terasa bahwa terdapat perbedaan pengertian asal kata dari sejarah (di Indonesia) disatu pihak dan history (di Barat). Perbedaan pengertian ini menunjukkan adanya perbedaan watak/isi dari tradisi kesejarahan di Indonesia dan di negeri Barat.
    
Sebagai ilustrasi dari perbedaan pengertian tersebut di atas perhatikan uraian berikut ini. Pada istilah sejarah (yang tradisional/di Indonesia) dalam isi uraian sejarah terkandung usaha mengabadikan, menjunjung kebesaran para penguasa atau tokoh-tokoh,  yang diuraikan secara magis religius. Sedangkan pada istilah history (di Barat), tekanan pengertian diletakkan pada usaha/keinginan untuk mengetahui apa yang telah terjadi sebelum kehidupan kita, atau keinginan untuk mengetahui perjalanan waktu. Dalam hubungan tersebut, dapat dipahami, di Barat pengertian history dari semula sudah menunjuk pada unsur-unsur keilmuan, sedangkan di Indonesia, tekanan penulisan sejarah pada mulanya lebih pada asal usul yang diwarnai oleh unsur magis religius, maka sifat keilmuannya sering tersisihkan oleh unsur-unsur yang irasional.
    
Di dunia Barat, sejarah (history) merupakan salah satu disiplin ilmu tertua dan juga sangat populer keberadaannya di masyarakat. Sedang di Indonesia, gsejarah dalam pengertian modern, yang sama pengertiannya dengan history, termasuk disiplin ilmu yang usianya relatife muda dan kurang populer. Ketidakpopuleran sejarah di Indonesia, sangat dimungkinkan karena sejak awal kelahiran sejarah di Indonesia sangat dipengaruhi oleh hal-hal yang irasional sebagai warna zaman saat itu.


nara sumber: Iyus Jayusman, Drs., M.Pd

0 comments:

Post a Comment